FUNGSI JAMUR

Posted: November 13, 2012 in Uncategorized

 TENTANG JAMUR

Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.

  • CIRI-CIRI UMUM JAMUR

          Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler      membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
b. Phythophthora inf’estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia

FUNGI (JAMUR)

A. Cir-ciri Jamur
Ciri-ciri jamur adalah sebagai benikut.
• Mempunyal membran Intl (eukariot), tetapi dapat membuat makanan sendiri kanena mengandung kiorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di sekitarnya.
• Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa.
• Cabang dan hifa disebut dengan miselium yang berfungsi menyerap makanan dan substratnya.
• Bersifat saprofit dan parasit.
• Berkembang biak secara aseksual dan seksual.
• Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang bersel tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa (fragmentasi).
• Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk askus spora.

B. Kiasifikasi Jamur
1. Zygomycota
Nama Zygomycoto berasal dan jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada pembentukan zigospora. Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
• Biasa hidup sebagai saprofit.
• Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh.
• Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memfliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana.
• Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah.
• Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan si selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya.

2. Ascomycota
Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospona melalui beberapa tahap, yaitu:
• Perkawinan (kopulasi) antara gametangiUm jantan dan gametangium betina,
• Bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis.
• Bersatunya Intl yang berasal dan gametangium yang disebut dengan kariogami.
• Kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi, dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut pembentukan sel bebas.

Perkembangbiakan secara aseksual dapat dilakukan dengan pembentukan konidium, fragmentasi, dan pertunasan.

a. Saccharomycota
• Hidup sebaga saprofit dan sering dimanfaatkan untuk pembuatan kue, tape, alkohol, roti, bersifat uniseluler, sel berbentuk bulat, tidak berhifa, dan berkembang biak dengan pertunasan.
• Ragi atau Sacharomyces cereviceae dimanfaatkan untuk mengembangkan adonan roti dan pembuatan alkohol.

b. Penicillium sp.
• Dapat memberi citarasa yang khas untuk keju rokefort dan kamembert
• Sedangkan penicillium notatum dan penicillium chrysogenum adalah pembuat penisilin karena bersifat racun yang dapat menghasilkan zat mematikan, yaitu antibiotika,

c. Neurospora crassa
• Merupakan jamur yang dimanfaatkan untuk pembuatan oncom.
• Berwarna oranye dan sering tumbuh di kayu yang telah terbakar.

3. Basidiomycota
• Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya terjadi di atas sel yang disebut basidium.
• Basidium terdiri dari beberapa sel yang masing-masing membentuk satu basidiospora.
• Jamur kelompok ini dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk konidiumdan berkembang biak secara seksual dengan membentuk spora basidium.
• Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup dikayu lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan; jamur api yang dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) berwarna putih dan merah, hidup di tanah; jamur upas (Corticum salmonella).

4. Deuteromycota (Jamur imperfeksi)
• Jamur DeuteromYCOta adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya.
• Tidak termasuk dalam kelas jamur AscomycOta dan Bosidiomycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfecti).
• Jamur-jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi ini banyak yang menimbulkan penyakit, seperti
Biologi Jamur

Diposkan oleh Sedna di 19:47
A.Pengertian Jamur
Jamur adalah makhluk hidup Eukariota bersel 1/ nulti seluler yang bersifat heterotrof dengan cara menyerap zat organic dari lingkungan.

Ciri-ciri & Struktur Jamur
1)Bersifat eukariotik, dinding sel umumnya tetapi atas selulosa/zat kitin.
2)Tidak berklorofil estrogen bersifat heteroturof
3)Jamur bersel banyak (multi seluler) tubuhnya terdiri aras benang-benang yang yang disebut hifa.
4)Hidup pada tempat yang lembab mengandung zat organik, bersifat asam dan kurang cahaya matahari.

Kingdom fungi dibagi menjadi lima divisi yand berbeda dakam hal struktur hifa dan struktur penghasil spora. Kelima divisi tersebut adalah :
1.Divisi Zygomycota
2.Divisi Ascomycota
3.Divisi Basidionycota
4.Divisi Deuteromycota
5.Divisi Mycophycophyta

Daftar Istilah
1.Askokarp : Tubuh buah yang berisi askus (kantung).
2.Askospora : Spora yang berada dalam askus.
3.Askus : Penghasil Askospora pada jamur Ascomycetes
4.Basidiokarp : Tubuh buah Basidiomycetestempat basidium berkumpul.
5.Basidiospora : Spora yang berada dalam basidium.
6.Basidium : Penghasil basidiospora pada jamur Basidiomycetes.
7.Haustoria : Hifa pada jamur parasit untuk penetrasi pada sel inang.
8.Konidium : Tempat pembentukan konidia (spora aseksual) pada Ascomycetes
9.Miselium : Kumpulan hifa jamur yang berfungsi menyerap bahan organik dari lingkungan tempat hidup jamur.
10.Oospora : Sel telur yang telah dibuahi dan membentuk dinding tebal.
11.Saproba : Organisme yang hidup pada bahan-bahan mati / busuk.
12.Sel Dikariotik : Sel yang memiliki dua mukleus, biasanya disebabkan
karena penggabungan sel. Biasanya pada hifa.
13.Zigospora : Spora hasil persatuan dari dua hifa yang berlainan jenis (Zonjugasi).
14.Zoospora : spora kembara, spora yang memiliki flagella.

sumber www.google.com

Comments
  1. Mr WordPress says:

    Hi, this is a comment.
    To delete a comment, just log in, and view the posts’ comments, there you will have the option to edit or delete them.

Leave a comment